suka fajar
Rabu, 28 Desember 2011
Minggu, 13 November 2011
pemeriksaan berkala
bagi anda yang menginginkan kendaraan anda tetap terawat dengan baik, maka dianjurkan bagi anda melakukan pemeriksaan dan penggantian secara berkala. Selain pengecekan rutin, pengecekan harian pun wajib dilakukan seperti memeriksa tekanan angin ban yang sering diabaikan oleh pengendara.
Rabu, 19 Oktober 2011
Program serprize campaign berlaku untuk semua kendaraan MITSUBISHI tahun produksi maksimal 2001 (kecuali truk dan bus) yang melakukan perawatan berkala tip 5.000 km dan kelipatannya mendapat satu kupon undian (kecuali free service). Program ini berlaku untuk pekerjaan di bengkel resmi MITSUBISHI. Pengundian dilakukan pada bulan Februari 2012. grand prize 40 paket tour ke Thailand, dan berkesempatan mengunjungi pabrik perakitan Mitsubishi di Thailand dan Bangkok international motor show.
Sabtu, 15 Oktober 2011
Perjalanan Panjang Si Kepala Kuning
MUNGKIN Hanya sedikit yang mengetahui bahwa kelahiran kendaraan
Mitsubishi Colt Diesel sangat erat kaitannya terhadap pembangunan sebuah negeri
bernama Republik Indonesia.
Mitsubishi terlahir dari ide brillian yang memanfaatkan peluang yang muncul
sejalan dengan kebijakan pemerintah di akhir tahun 60-an mengenai penanaman
modal, baik modal asing, maupun modal dalam negeri.
Tahun 1970, berdirilah PT New Marwa 1970 Motors (NMM) yang awalnya sebagai
distributor tunggal Mitsubishi di Indonesia. Seiring dengan waktu, pada tahun
1973 perusahaan ini berganti nama menjadi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors
(KTB) hingga kini.
Inti bisnisnya kala itu menyesuaikan kondisi negeri ini yang tengah
giat-giatnya melaksanakan pembangunan yang tentunya membutuhkan sarana
pendukung berupa kendaraan-kendaraan angkut berbagai ukuran yang dilihat oleh
KTB sebagai peluang bisnis sekaligus meraih kesempatan untuk ikut berperan
langsung dalam proses membangun negeri.
Mitsubishi seri Colt sendiri, diawali dengan kelahiran Colt T100 pada 1971,
setahun setelah penandatanganan kontrak kerjasama antara, Presiden dari
Mitsubishi Corporation, dengan Presiden Komisaris Mitsubishi Krama Yudha
Sjarnoebi Said pada awal tahun 1970.
Tahun 1972 KTB meluncurkan Colt T120 yang merupakan pengembangan dari Colt T100
dan dikenal sebagai si 'Raja Jalanan'. Setahun kemudian pabrik perakitan truk
pun dibangun di bawah bendera PT Krama Yudha Ratu Motor (KRM) yang didirikan
pada tahun 1973, tahun yang sama dengan penggantian nama PT New Marwa 1970
menjadi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Pepatah 'Apa arti sebuah nama', tidak berlaku bagi KTB karena Krama Yudha itu
sendiri memiliki makna Tata Krama Peperangan yang menjadi pegangan Mitsubishi
dalam menjalankan roda bisnis di Indonesia. Bisnis harus tetap memegang teguh
tata krama meski dalam persaingan sengit.
Pesatnya pembangunan negeri mendorong KTB menghadirkan truk Colt Diesel T200
pada tahun 1975, yang menjadi cikal bakal sang legenda si 'Kepala Kuning'. Di
tahun itu KTB mengeluarkan Colt Diesel T200 CU, T200 CH dan T210FZ.
Empat tahun kemudian tepatnya pada 1979, Colt Diesel berkembang dengan seri
baru yaitu model FE101 dan FE111. Pengembangan terus berlanjut pada 1984 dengan
hadirnya model FE104.
Citra kuat si'Kepala Kuning' semakin ditancapkan dengan diluncurkannya model
FE119 Aniki yang mengusung mesin 120PS bersamaan dengan kehadiran FE449. Tahun
1995 Colt Diesel kembali melahirkan generasi FE499 bertenaga 120PS yang disusul
model FE447 pada 1996.
Melihat tingginya kebutuhan pasar akan kendaraan handal, pada tahun 1997 KTB
meluncurkan rangkaian model Colt Diesel terbaru FE304, FE334, FE347 dan FE 349.
Begitu pula ketika melihat banyak konsumen yang menyulap Colt Diesel truk
menjadi bus, KTB pun meluncurkan Colt Diesel FE 446 khusus untuk keperluan
sasis bus pada tahun 2000.
Rangkaian model FE304, FE334, FE347 dan FE 349 mengalami penyegaran pada tahun
2002 yang dilanjutkan dengan hadirnya versi pekerja berat (Heavy Duty) FE334 HD
dan FE349 HD pada 2003. Colt Diesel versi sasis bus pun tak luput dari
perhatian KTB lewat produk baru FE304.
Selain menyajikan produk berkualitas, KTB juga giat mengembangkan jaringan
hingga ke pelosok Tanah Air sehingga sejak awal, para konsumennya mendapatkan
jaminan ketersediaan suku cadang. Hal inilah yang membuat kendaraan niaga
Mitsubishi kian populer tidak hanya karena ketangguhannya, tetapi juga mudah
dan murah dalam hal perawatannya.
Kondisi ini terpelihara hingga hampir empat dekade yang membuat nama Mitsubishi
begitu lekat di hati masyarakat terutama di daerah-daerah terpencil, khususnnya
di wilayah-wilayah dengan kondisi alam yang belum tersentuh oleh pembangunan
infrastruktur memadai.
Melihat keberhasilan kendaraan niaga Mitsubishi, khususnya Colt Diesel, para
kompetitor tertarik untuk bermain di lahan yang sama. Berbagai produk sekelas
hadir membanjiri pasar dengan sederet keunggulan. Akan tetapi tetap saja mereka
tak berhasil menggeser posisi Colt Diesel dari hati masyarakat yang sudah
membuktikan ketangguhan produk Mitsubishi yang satu ini.
Ada satu hal yang luput dari perhitungan bisnis para kompetitornya, yaitu
kebiasaan masyarakat Indonesia terutama di pelosok-pelosok yang kerap berpikir
sederhana dalam mengoperasikan armada angkut mereka yaitu: Prinsip Ekonomi.
Prinsip ekonomi yang satu ini cukup unik. 'Kalau bisa diangkut dengan dua rit,
kenapa harus tiga rit?'. Konsekuensinya, kendaraan dipaksa mengangkut beban
jauh di atas kapasitasnya, dan itu dapat mereka lakukan pada Colt Diesel milik
mereka berkat kekuatan sasisnya yang tidak dimiliki kompetitor.
Belum lagi berbicara masalah ketangguhan mesin dieselnya yang efisien namun
memiliki output besar plus ketersediaan suku cadang yang mudah dan murah.
Kecintaan terhadap Colt Diesel semakin tak tergoyahkan justru ketika segelintir
konsumen mencoba beralih ke produk lain yang justru semakin memperjelas
kelebihan Mitsubishi.
Untuk urusan ketersediaan suku cadang, kita bisa mengambil contoh di daerah
Kalimantan di kawasan hutan Bukit Bengkirai Kalimantan Timur. Di kawasan
ini Anda tak perlu takjub ketika menemukan bangunan toko sederhana yang
menyediakan aneka suku cadang Mitsubishi, mulai Fuso, Colt Diesel, L200 Strada
hingga L300. Padahal lokasi ini cukup jauh dari 'peradaban' alias terpencil.
Kesuksesan menjual Colt Diesel di Indonesia, tidak membuat KTB terlena. Isu
lingkungan dan pemanasan global tak luput dari perhatian perusahaan. Sesuai
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 141 tahun 2003 tentang batas emisi
gas buang, dimana teknologi kendaraan diproduksi mulai tahun 2007 harus sesuai
dengan Standar Euro 2. KTB pun meluncurkan New Colt Diesel berstandard Euro2.
Kini produk-produk Mitsubishi Colt Diesel hadir dengan citra brand baru dengan
penggunaan nama Fuso sang 'kakak'. Bukan hanya sekadar nama yang berevolusi,
mesin pun mengalami penyempurnaan dengan disisipkannya perangkat turbo
plus intercooler yang menyebabkan tenaga Colt Diesel makin kuat,
sekuat brand image yang telah ditancapkan selama empat dekade di Tanah
Air.—doni martha
Rabu, 07 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)